’PLANOLOGI’ adalah suatu bidang ilmu yang membahas mengenai perencanaan. Perencanaan disini, berada pada ranah perencanaan kota dan wilayah. Sehingga dalam bahas inggris sering disebut dengan ’Urban and Regional Planning’ atau ’Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)’ seperti nama jurusan S1 saya. ’PLANOLOGI’ sendiri merupakan bidang keaahlian yang bersifat multi disiplin. Sehingga wajar jika mahasiswa baru pada jurusan ini awalnya akan merasa ’terkejut’ J, karena biasanya pada semester awal ini mahasiswa akan mempelajari berbagai bidang ilmu seperti; kalkulus, statistik, ekonomi, ilmu lingkungan, pengantar mengenai perencanaan, bahkan ilmu sosial. Dulu dosen saya menyebutnya ’Ilmu gado-gado’.
Mengapa demikian?, hal ini baru saya pahami ketika menginjak tahun ke 2, (kok telatJ, maklum angkatan pertama, ga ada yang ngasi bocoran). Tenyata ketika kita akan merencanaan suatu kawasan (baik itu lingkup kecamatan, kota, atau bahkan wilayah kabupaten/kota yang lebih besar), maka kita perlu memahami karakteristik kawasan tersebut. Hal-hal yang perlu dipahami juga banyak, mulai dari aspek kelayakan fisik dan lingkungan, aspek ekonomi (potensi dan mata pencaharian), dan juga aspek sosial (kita tidak hanya merencanakan kawasannya saja namun juga perlu memperhatikan kesejahteraan manusianya juga khan J). Sehingga lengkaplah yang harus dipahami seorang planner/perencana kota.
Jadi jangan kaget jika nantinya akan mempelajari banyak hal, bahkan ilmu’ meramal’ juga diperlukan J, bukannya ingin menjadi ahli nujum kok. Namanya kan perencanaan, jadi perencana dituntut untuk dapat meramalkan atau memprediksi kondisi kota yang diinginkan di masa mendatang. Sehingga seorang perencana dikatakan berhasil, jika hasil rencananya nantinya akan terwujud. Jangka waktu perencanaan beragam, tergantung lingkup kawasan yang kita rencanakan, biasanya dalam rentang 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, bahkan ada yang 25 tahun (peramal yang ulung khanJ), sehingga statistik sangat diperlukan disini (ooh, jadi statistik gunanya itu thoJ). Jadi sangat dipahami bukan mengapa seorang perencana harus mempelajari berbagai ilmu. Namun kelemahannya, karena terlalu banyak, sehingga terkadang yang dipelajari hanya di permukaan saja, tidak mendalam. Sehingga dibutuhkan keseriusan dari sang perencana itu sendiri untuk menggali ilmu sebanyk-banyaknyaJ.
Lalu, apa sih gunanya rencana kota atau rencana wilayah?. Nah itu juga yang saya baru pahami ketika masuk jurusan planologiJ. Ternyata setiap kota, atau bagian wilayah kota harus memiliki rencana kota. Hal ini sangat diperlukan untuk mengatur pola guna lahan, pola transportasi, ekonomi wilayah, pola distribusi penduduk, sampai pola penyediaan prasarana dan sarana kota. (tapi saya sebagai warga kota kok tidak tau yaJ), hal ini sangat dimengerti, karena hal ini tidak terkait langsung, tetapi sangat berdampak bila suatu rencana kota asal-asalan. Seperti apa dampaknya, misal; kemacetan kota, kepadatan penduduk yang tidak terkendali sehingga kawasan menjadi kumuh, kurangnya prasarana dan sarana, dan masih banyak lagi imbasnya. Wah, penting banget ya, iya ini menjadi penting ketika rencana tersebut benar-benar terlaksana. Perencana kan hanya membuat, yang melaksanakan ya kita bersama (pemerintah, swasta dan masyarakat).
>Ya, itulah sekilas mengenai planologi, masih banyak lagi. Nanti akan saya jelaskan lebih lanjut. Insya Allah akan dilengkapi contoh kasusnya. Selamat mengenal Planologi.